Pengantar Bisnis pemasaran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan
dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain
itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang
yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang
diinginkan oleh konsumen.
Dalam
mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah
satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut
penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan
tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan
bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan
produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran
merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada
saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan
untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi
pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau
tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang
dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal
ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di muka, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1.
Apakah pengertian dari Pasar dan Pemasaran ?
2.
Apa yang termasuk Konsep-Konsep Inti dalam Pemasaran ?
3.
Apa sajakah yang dipelajari dalam Manajemen Pemasaran?
4.
Apa yang di maksud dengan Bauran Pemasaran ?
5.
Apakah tujuan dari Sistem Pemasaran ?
6.
Bagaimanakah cara melakukan pendekatan
dalam mempelajari
pemasaran?
1.3 Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas ,maka tujuan makalah yang ingin
dicapai adalah;
1. Memahami
pengertian pasar dan pemasaran.
2. Memahami
konsep-konsep inti dalam pemasaran.
3. Mengetahui
keadaan permintaan, tugas pasar dan falsafah dalam manajemen pemasaran.
4. Memahami bauran pemasaran yaitu tentang
produk,harga,saluran distribusi dan promosi.
5. Memahami
tujuan dari sitem pemasaran.
6. Memahami
pendekatan dalam mempelajari sistem pemasaran.
1.4 Manfaat
Makalah
ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan saran bagi :
1.
Bagi Penulis
Makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk menambah dan
memperdalam pengetahuan dan wawasan
dalam bidang Pemasaran.
2.
Bagi Mahasiswa
Mampu membantu
mahasiswa dalam proses pembelajaran yang
berkaitan
tentang pemasaran.
3.
Bagi Pihak lain
Sebagai pedoman
atau bahan referensi bagi pihak lain yang tertarik untuk
menyusun makalah yang mempunyai
permasalahan yang sama di masa yang akan datang khususnya dalam bidang
pemasaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pasar dan Pemasaran
Pasar adalah
tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau, lebih jelasnya daerah,
tempat, wilayah yang mengandung kekuatan permintaan dan penawaran yang saling
bertemu dan membentuk harga. Kemudian menurut Stanton mengemukakan
pengertian secara luas yaitu Pasar dikatakannya merupakan orang – orang yang
mempunyai keinginan untuk puas, uang
untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.(M.Fuad , 2006 Hal 120)
Jadi pengertian pasar
secara umumnya dapat diartikan sebagai
tempat pertemuan antara penjual dan pembeli disuatu wilayah atau tempat guna
untuk memuaskan keinginan yang berkaitan dengan permintaan dan penawaran untuk
melancarkan transaksi dengan lebih baik.
Pemasaran adalah suatu
proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu :
kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar,
Pemasaran dan pemasar. . Definisi
lain menyatakan bahwa pemasaran adalah
suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak
kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak
melalui sistem tersebut.(Nur
2010 Hal 3)
Pengertian pemasaran
oleh beberapa ahli diartikan menjadi
1.William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran
adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan usaha yang bertujuan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli
yang potensial.
2. Philip dan Duncan.
2. Philip dan Duncan.
Pemasaran meliputi
semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk
menempatkan barang-barang berwujud
kepada konsumen.
3.American Marketing Association.
Pemasaran
meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan
pada arus aliran barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen.
Kegiatan-kegiatan
dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang /jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen saja
dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam
kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi
pemasaran. Apabila pemasar melakukan pekerjaan dengan baik untuk
mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan menetapkan harga
yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, maka akan
sangat mudah menjual barang-barang tersebut.
(Sumber M.Fuad,Pengantar Bisnis hal 120)
2.2Konsep-konsep Inti Pemasaran
Secara
luas, pemasaran dapat di artikan sebagai suatu proses social dan manajerial
dimana individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Utuk itu pemasaran dapat di pelajari lebih
jauh dengan mengenal konsep-konsep inti pemasaran .
Definisi tersebut mempunyai
konsekuensi bahwa semua kegiatan perusahaan termasuk produksi, teknik, keuangan
dan pemasaran harus diarahkan pada usaha mengetahui pembeli, kemudian memuaskan
kebutuhan tersebut dengan mendapatkan laba yang layak dalam jangka panjang.
Dalam perusahaan industri,misalnya, bagian pemasaran memegang peranan yang
sangat penting, karena menentukan berhasil- tidaknya usaha-usaha perusahaan.
Dalam perusahaan. Dalam perusahaan industri,misalnya, bagian pemasaran memegang
peranan yang sangat penting, karena menentukan berhasil- tidaknya usaha-usaha
perusahaan. Organisasi perusahaan yang menganut konsep pemasaran di sebut organisasi pemasaran.(Swastha 2002 hal
17)
Dalam organisasi tersubut, semua kegiatan
perusahaan untuk menghasilkan dan menjual barang didasarkan pada masalah
pemasaran. Jadi pemasaran menjadi dasar motivasi perusahaan dan akan
mempengaruhi perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
·
Kebutuhan
Konsep
paling pokok melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia.
Kebutuhan
adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap sesuatu,
seperti makanan, rumah, rasa aman, dan kasih saying.
·
Keinginan
Konsep pokok kedua dalam pemasaran
adalah yang nenyangkut keinginan manusia,yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh
budaya dan pribadi seseorang. Ragam dari keinginan semakin berkembang seiring
dengan berkembangnya kebusayaan. Di Indonesia, orang membutuhkan nasi sebagai
pilihan utama, sedangkan masyarakat di amerika lebih menginginkan hamburger,
kentang goring, dan coke.
·
Permintaan
Manusia memiliki
keinginan/kebutuhan yang tidak terbatas, namun sumber dayanya yang terbatas.
Karena itu, dengan keterbatasan sumber daya yang ada, mereka memilih
produk-produk yang menghasilkan kepuasan maksimal. Keinginan manusia akan
menjadi permintaan apabila didukung oleh
daya beli. Denagan demikian, dapat dikatakan bahwa permintaan adalah keinginan
/kebutuhan manusia yang didukung oleh daya beli.
·
Produk
Kebutuhan, keinginan, dan permintaan memberi kesan
adanya produk untuk memenuhinya. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki,digunakan,ataupun
dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perku
mengetahui apa yang diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang
sedekat mungkin dengan pemuasan keinginan ini.
·
Pertukaran
Pemasaran terjadi apabila orang memutuskan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran adalah
kegiatan untuk memperoleh barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan
memberikan sesuatu sebagai pengantinya.
Hal-hal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu
pertukaran:
1. Paling
sedikit harus ada dua pihak
2. Masing-masing
pihak harus memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain
3. Masing-masing
pihak bisa saling berkomunikasi dan saling menawarkan sesuatu
4. Masing-masing
pihak bebas untuk menerima atau menolak penawaran pihak lain
5. Masing-masing
pihak percaya bahwa berhubungan denagan pihak lain merupakan tindakan yanag
tepat.
·
Transaksi
Transaksi mengandaikan adanya nilai-nilai yang
dipertukarkan diantara dua pihak. Misalnya dalam transaksi, A memberiakn X
kepada B dan sebagai penggantinya A mendapatkan Y dari B. Transaksi melibatkan
sedikitnya dua barang atau jasa yang bernilai,syarat-syarat yang disepakati,
waktu kesepqakatan dan tempat kesepakatan.
·
Pasar
Konsep transaksi mengarah pada konsep pasar. Pasar
adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atau suatu produk. Sebuah
pasra dapat timbul disekitar produk (barang/jasa) yang bernilai. Misalnya pasra
tenaga kerja, terdiri dari orang-orang yang mau menawarkan tenaga mereka untuk
mendapatkan upah atau produk. Berbagai lembaga akan timbul di sekir pasar tenaga
kerja untuk mempermudah fungsi pasar tenaga kerja itu. Pasar uang merupakan
pasar penting yang lahir untuk memenuhi kebutuhan manusia agar mereka
dapatmenjamin, meminjamkan, menabung dan menanamkan uang.
2.3 Manajemen Pemasaran
Manajemen
pemasaran merupakan suatu analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalaian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun
, dan mempertahakan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
Manajemen pemasaran berasal dari
dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran
adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusaahaan. Sedangkan manajemen adalah
proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan
(Actuating) dan pengawasan (Controlling).
Jadi
dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar
sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Manajemen
pemasaran berupaya untuk mempengaruhi tingkat, saat, dan karakter permintaan
dengan cara yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi. oleh karene itu
manajemen pemasaran juga disebut dengan manajemen permintaan.(Sukirno.2011
Hal-208)
Manajemen
pemasaran tidak saja menyangkut pencarian dan peningkatan permaintaan, tetapi
juga menyangkut pengubahan bahkan pengurangannya. Denganl demikaian, manajemen
pemasaran berusaha menentukan tingkat, waktu, dan sifat permintaan dengan cara
sedemikian rupa sehingga dapat membantu organisasi mencapai sasarannya.
2.3.1
Keadaan
Permintaan dan tugas Pasar
Pada
tiap keadaan ada tugas tertentu yang harus dilakukan manajemen pemasaran. Ada
delapan keadaan permintaan yang berbeda-beda yaitu :
1. Permintaan
Negatif (negative demand)
Permintaan
negatif disini dimaksudkan bahwa
sebagian besar pasar tidak suka dengan produk yang ditawarkan, bahkan pasar
berupaya untuk menghindari produk yang ditawarkan tersebut. Misal orang
mempunyai permintaan negatif ter hadap vaksinasi, tambal gigi, atau oprasi usus
buntu. Tugas pemasar disini adalah mengalisis mengapa pasar tidak menyukai
produk, dan apakah suatu program pemasaran dapat mengubah kepecayaan dan sikap
pasar melalui perancangan kembali produk, harga yang lebih rendah, dan promosi
yang lebih menarik dan positif.
2. Tidak
Ada Permintaan (no demand)
Tidak ada permintaan, disini
maksudkan bahwa konsumen sasaran
dapat saja tidak tertarik dengan produk
yang yang ditawarkan karena merasa tidak mempunyai kepentingan dengan manfaat
produk yang ditawarkan. Misal, petani tidak tertarik dengan teknologi baru
dibidang pertanian. Tugas pemasar adalah menemukan cara untuk menghubungkan
manfaat produk dengan kebutuhan dan minat pasar.
3. Permintaan
Terpendam (latent demand)
Banyak
konsumen yang keinginannya belum dapat terpenuhi, dan belum puas terhadap suatu
produkatau jasa yang ada. Misal, ada permintaan terpendam yang kuat terhadap
rokokm yang membahayakan kesehatan, atau terhadap mobil yang lebih hemat dari
mobil- mobil yang sudah ada. Tugas pemasar disini adalah mengukur besarnya
pasar potensial ini dan mengembangka barang serta jasa yang akan memuaskan
permintaan akan produk tersebut.
4. Permintaan
yang Menurun (falling demand)
Suatu
perusahaan atau organisasi cepat atau lambat, pasti akan menghadapi penurunan
permintaan terhadap satu produk atau lebih. Misal, suatu perguruan tinggi mulai
merasakan berkurangnya jumlah peneriman mahasiswa baru. Disini pemasar harus
menganalis penyebab menurunnya permintaan tersebut, dan pemasar harus dapat mencarikan solusi untuk
meningkatkan kembali permintaan tersebut. Misalnya dengan promosi yang lebih
menarik atau membuat kreasi baru pada barang atau jasa yang mengalami penurunan
permintaan.
5. Permintaan
yang tidak Teratur (irregular demand)
Banyak
perusahaan atau organiasasi yang mengalami permintaa terhadap barang atau jasa
yang brubah-ubah menurut musim, hari bahkan jam, sehingga penggunaan kapasitas
pun menjadi berkurang, menganggur atau
bahkan sebaliknya bisa berlebihan. Misal, dalam bidang angkutan umum, banyak
angkutan yang menganggur pada jam-jam sepi, dan sebaliknya pada jam-jam sibuk
terjadi kepadatan penumpang yang berlebihan sehingga banyak penumpang yang
antre bahkan tidak mendapatkan angkutan. Tugas pemasar disini adalah menemukan
pola waktu permintaan melalui penentuan haraga yang fleksibel, promosi dan
rangsangan lainnya.
6. Permintan
Penuh ( full demand)
Suatu
organisasi atau perusahaan menghadapi permintaan penuh apabila organisasi atau
perusahaan puas terhadap volume usaha atau hasil yang telah dicapai, terutama
menyangkut permintaan yang diharapkan. tugas pemasar adalah mempertahanka
tingkat permintaan ini.
7. Permintaan
yang Berlebihan (overfull demand)
Beberapa
organisasi kadang menghadapi tingkat permintan yang lebih tinggi dari pada yang
dapat atau yang ingin dilayani, misalnya kebun binatang ragunan yang penuh
sesak pada saat hari raya. Tugas pemasar adalah mengurangi permintaan untuk
sementara atau permanen, dengan cara menaikkan harga, atau mengurangi promosi
atau pun aktivitas pelayanan. Tentu saja aktivitas ini dilakukan tidak untuk
menghilangkan permintaan, tetapi hanya mengurangi tingkatannya saja.
8. Permintaan
yang tidak Sehat (unwholesome demand)
Produk-produk
yang tidak sehat akan banyak memunculkan upaya yang terorganisasi unuk
mengurangi ataupun mencegah penggunaannya, seperti publukasi yang dilakukan
untuk mengurangi bahkan memnolak penjualan rokok, obat bius, ectasy, ataupun
senjata api dan pornografi. Tugas pemasar adalah mengajak konsumen yang
menyukai produk-produk tersebut untuk mengurangi dan meninggalkannya, dengan
cara menaikkan harga, memberikan ancaman, ataupun mengurangi produk tersebut.
(Sumber
:M.Fuad Pengantar Bisnis Hal 124-126)
2.3.2
Falsafah
Manajemen Pemasaran
Dalam
kegiatan pemasaran di suatu perusahaan harus dikelola dengan baik dan
diorganisasikan dengan benar., artinya dalam kegiatan pemasaran ini pemimpin
atau manager harus merencanakan dan memanajemen kegiatan pemasaran tersebut
dengan baik dan secara menyeluruh(Swastha 2002 hal 18). Untuk itu diperlukan
konsep atau falsafah dalam kegiatan pemasaran ini agar dapat memberikan
tuntutan pada usaha pemasaran sehingga akan dapat tercapai keseimbangan antara
kepentingan organisasi, konsumen, dan masyarakat. sehubungan dengan itu dikenal
lima konsep dalam falsafah pemasaran, yaitu :
1. Konsep
Produksi
Konsep
ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang terjangkau oleh
kemampuan mereka. Oleh karena itu manajemen berkonsentrasi pada peningkatan
efesiensi produksi dan distribusi. Konsep ini merupakan alternatif dalam
menghadapi dua situasi yaitu pada saat permintaan melebihi pasokan, dan pada
saat biaya tinggi.
2. Konsep
Produk
Konsep
ini berpegang teguh pada anggapan konsumen yang akan menyenangi produk yang
menawarkan mutu, penampilan, maupun keistimewaan dibandingkan produk sejenis.
oleh karena itu manajemen pemasaran harus membuat produk sesuai dengan selera
yang diinginkan konsumen.
3. Konsep
Penjualan
Konsep
ini memenekankan pada anggapan konsumen yang tidak akan membeli produk, jika
organisasi tidak melakukan usaha pomosi dan penjualan. oleh karena itu
manajemen pemasaran harus melakukan usaha promosi dan penjualan agar konsumen
tertarik dan mengetahui manfaat dari produk yang dihasilkan.
4. Konsep
Pemasaran
Menurut
konsep ini, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran organisasi adalah
kejelian dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta
mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apayang dilakukan
pesaing.
5. Konsep
Pemasaran Kemasyarakatan
Menurut konsep ini, tugas organisasi
berhubungan dengan penentuan kebutuhan, keinginan, serta minat pasar sasaran
dan untuk memberikan kepuasan yang lebih efisien dan efektif dari pada pesaing
dengan cara mempertahankan dan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat secara menyeluruh.
(Sumber :M.Fuad
Pengantar Bisnis Hal 127-128z)
2.4. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah
kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang
digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar
sasaran.
Menurut
Kotler (1997:54), bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar
yang dituju.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy
mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut
the four Ps: product, price, place, and promotion” (Kotler, 1997:54).
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan
kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Merupakan
bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui
pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja
(baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan
potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan
semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau
dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik,
jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk merupakan hasil
dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual perusahaan atau
barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi
perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari
keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang
a.Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan
perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli
(bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi,
promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan
dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan
atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan
menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan
dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting disini
adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi
perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus
kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk
tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang
berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu
sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus
kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang
akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk
tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai
pengganti atau strategi baru.
(Kotler 1997 74-76)
b. Pembungkus barang
Bungkus barang
merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata mempunyai
kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang
relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk
tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih.
Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan produk.
Untuk membuat bungkus
agar menarik pembeli maka perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai aspek
baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
Ø Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
Ø Bungkus yang mudah diingat.
Ø Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan
produk sejenis yang lain.
Ø Bungkus di desain agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak took, atau mempunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada kegiatan ganda).
c. Merk Barang
Merk barang yang
dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu untuk
mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan
perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah
menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak akan
nemilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu
atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup memutuskan
untuk membeli.
Dengan merk yang sudah
menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh
orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat anggaran tertentu dalam
memakainya.
Banyaknya manfaat yang
dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh produsen sehingga
sering sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah satu strategi
pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu
berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar.(Sumber
: Basu Swastha Azas-Azas Marketing hal 135-141)
2. Price (harga),
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan
strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran
dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga
menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh
satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Definisi harga menurut
Philip Kotler (1997 :120) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk
sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang
ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap
sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: bahwa harga
adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga
merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu
saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat
juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang
menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Harga adalah sejumlah
uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata
lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang
dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Swastha,
2002 ;147). Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan
datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan
produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan.
Harga dan kebijaksanaan
harga adalah elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga
adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan
pemasukan, bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Kotler (1997)
menyarankan, “…apabila pengenaan biaya (charging) merupakan suatu keharusan,
maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”
Dalam hal pemasaran
jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak dibutuhkan dalam masalah
penetapan harga Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting
dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa para penjual kerap
kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka menetapkan harga
yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang sebaliknya, jika
menghadpi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan menaikkan
penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga naiknya
laba bersih.(Nur 2010 hal 8)
Prinsip penetapan harga
barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga jasa. Secara singkat
prinsip-prinsip penetapan harga adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan harus
mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harganya, yang mencakup:
pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan, prakiraan
biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing,
pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga akhir.
2. Perusahaan tidak
selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui penetapan harga. Sasaran
lain yang bisa mereka capai adalah mencakup survival, memakasimumkan penerimaan
sekarang, memakasimumkan pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan
(skimming) pasar dan kepemimpinan produk atau kualitas.
3. Para pemasar
hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap perubahan harga.
Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa menghitung elastisitas
permintaan.
4. Berbagai jenis biaya
harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk di dalamnya adalah biaya
langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, biaya tidak
langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu produk
atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus mampu
menutup semua biaya mencakup mark-upnya.
5. Harga-harga para
pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan jasa yang ditawarkan
peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.
6. Berbagai cara
penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang bisa
diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.
7. Setelah menetapkan
struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan menggunakan harga
geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga diskrimiasi, serta harga
bauran produk.
Dalam situasi tertentu,
pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung tentang apa yang akan
mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka berikan. Dengan demikian,
harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai) yang akan
diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang
dikaitkan dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk
tersebut . Pusat informasi yang menghendaki profit harus mampu menutup semua
biaya yang berkaitan dengan proses memproduksi dan memasarkan suatu jasa.
Selanjutnya menetapkan marjin secukupnya sehingga mampu memberikan keuntungan
yang memuaskan.
Harga atau biaya sebuah
jasa akan mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-moneter.
Harga yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi bagian pemasaran
untuk mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari konsumen Selanjutnya
dikatakan bahwa, di samping itu beberapa biaya non-moneter yang mungkin
diperhitungkan konsumen ketika menggunakan suatu jasa mencakup:
1. Waktu.
Waktu merupakan
komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi seseorang yang menawarkan jasa
dengan pelayanan yang berbeda kepada setiap individu, tetapi mempunyai
keterbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan biaya terhadap waktu yang
digunakan dalam mencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang
terbuang itu sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain.
2. Upaya-upaya yang bersifat fisik.
2. Upaya-upaya yang bersifat fisik.
Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang
diperlukan untuk memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan, khususnya bila
penyajian jasa dilakukan secara swalayan.
3. Biaya-biaya sensor.
Biaya-biaya ini bisa
saja dikenakan sehubungan dengan adanya kebisingan, bau tidak sedap, aliran
udara yang tidak lancar, terlalu panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat
duduk yang tidak nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak
mengenakkan.
4. Biaya-biaya psikologis.
Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk
penggunaan suatu jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir),
perasaan adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa takut)
(Sumber Philips Kotler
Manajemen pemasaran Hal 120-159)
3.Saluran Distribusi (Place)
Merupakan
keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para
pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan
outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
Sebagai salah satu
variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat
penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari
distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.Pemilihan saluran distribusi
harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
Sifat pembeli sangat
mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai.
Sebagai contohnya,
kalau jumlah pembeli atau, frekuensi pembelian dalam jumlah yang kecil-kecil
maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.
Demikian juga sifat
produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah pentingnya.
Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya,
bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen, harganya dan
sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang penting
juga.
Demikian juga masalah
sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya menjadi
faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan digunakan
perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang
yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.
4.Promotion(Promosi)
Promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk
menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.(Nuridja 2011)
Promosi
merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena
sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana
keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh
konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang
bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang
dijualnya.
Pada
dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pertimbangan
secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya.
Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan
riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan
sebagainya.
Dalam
promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan
yang biasa dilakukan yaitu:
a.
Periklanan (Advertensi)
Periklanan
merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan
melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui
media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat
poster dan sebagainya.
Periklanan
dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau
yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling. Periklanan sering
dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan
melalui biro periklanan.
b.
Personal selling
Personal
selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak
c.
Promosi penjualan
Promosi
penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat
peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan
sebagainya.
d.
Publisitas
Publisitas
merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui
media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi
berupa berita.
Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.
(Sumber Philips Kotler Manajemen
pemasaran Hal 120-159)
2.5 Tujuan Sistem Pemasaran
Tujuan
Sistem Pemasaran suatu hal yang melibatkan banyak kegiatan pemasaran yang
mempengaruhi banyak pihak, seperti pembeli, penjual maupun suatu kelompok
masyarakat yang menginginkan
produk-produk bermutu dengan harga wajar serta lokasi atau tempat yang mudah
terjangkau.
Ada
empat alternatif yang menjadi tujuan sistem pemasaran, yaitu :
1.
Memaksimalkan Konsumsi
Kegiatan-Kegiatan
Pemasaran yang telah dijalankan seharusnya dapat merangsang terjadinya konsumsi
maksimal yang pada giliranya akan menciptakan produksi,kesempatan kerja, dan
kemakmuran maksimal bagi masyarakat.
2.
Memaksimalkan Kepuasan Konsumen
Pandangan
lain mengatakan bahwa tujuan sistem pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan
konsumen, bukan memaksimalkan konsumsi. Tetapi kepuasan konsumen sulit untuk
diukur. Pertama, karena belum adanya tolok ukur kepuasan konsumen terhadap
pengguanaan suatu produk atau terhadap aktivitas pemasaran. Kedua, kepuasan
yang diperoleh terkadang diikuti kondisi yang kurang menyenangkan, seperti
pencemaran dan kerusakan lingkungan . Ketiga,
Kepuasan sewaktu mengkonsumsi produk tertentu (Barang Bergengsi) sangat relatif, yaitu
tergantung pada sedikit banyaknya orang lain yang mengkonsumsi barang tersebut.
3.
Memaksimalkan Pilihan
Tujuan
dari sistem pemasaran adalah memaksimalkan ragam produk dan pilihan konsumen.
Meskipun sistem ini memungkinkan konsumen untuk menemukan produk yang dengan
tepat dapat memuaskan selera serta memaksimalkan gaya hidup mereka, tetapi
kompensasinya adalah peningkatan biaya.
Pertama, karena produk yang semakin mahal dapat menyebabkan berkurangnya
pendapatan nyata dan konsumsi konsumen. Kedua, Pertambahan ragam produk tentu
membutuhkan lebih banyak waktu konsumen untuk menentukan pilihannya.
4.
Memaksimalkan kualitas hidup
Sistem
pemasaran dipercaya dapat meningkatkan taraf hidup melalui kualitas, kuantitas,
ketersediaan, dan harga barang serta jasa, kualitas lingkungan fisik, maupun kualitas lingkungan budaya. Sebagian
besar masayarakat masih beranggapan bahwa mutu hidup adalah tujuan yang
bernilai sebagai sistem pemasaran, meskipun tidak mudah mengukurnya karena
setiap individu mempunyai penilaian berbeda terhadap suatu produk.
(Sumber
: M.Fuad 2006 Hal 130-131
Pemasaran juga memiliki tujuan yaitu :
- Konsumen
potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.
- Perusahaan
dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan
produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai
ke tangan konsumen secara cepat.
- Mengenal
dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan
dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan
dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut :
- Faktor
mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
- Faktor
makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
pemasaran :
Dari sudut pandang penjual :
- Tempat
yang strategis (place),
- Produk
yang bermutu (product),
- Harga
yang kompetitif (price), dan
- Promosi
yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
- Kebutuhan
dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
- Biaya
konsumen (cost to the customer),
- Kenyamanan
(convenience), dan
- Komunikasi
(comunication).
(Sumber
: Sukirno Pengantar Bisnis 2011 Hal 207)
2.6.Pendekatan dalam Sistem
Pemasaran
Pemasaran
dapat dipelajari dengan berbagai macam pendekatan. Meskipun titik berat
tinjauannya berbeda-beda, masing-masing pendekatan berkaitan satu sama lain.
Berbagai pendekatan tersebut adalah :
1.
Pendekatan serba barang (Commodity Approach)
Pendekatan ini merupakan
pendekatan yang melibatkan studi bagaimana produk-produk tertentu (produk
pertanian, pertambangan ataupun lainnya) berpindah dari produsen ke konsumen.
Proses dan organisasinya harus ditunjukkan pada masing-masing produk. Jadi,
pendekatan ini hanya menggambarkan pemasaran dari barang-barang yang ada di
dalamnya.
2.
Pendekatan institusi (Institutional Approach)
Pendekatan ini disebut juga
pendekatan serba lembaga, dimana pendekatan ini mempelajari pemasaran dari segi
organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga-lembaganya
adalah :
·
Penyedia bahan (supplier) yang menyediakan
bahan kepada produsen.
·
Produsen yang mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi.
·
Perantara agen, seperti agen penunjang atau
agen pelengkap.
·
Perusahaan saingan
·
Konsumen akhir
3.
Pendekatan fungsional (Functional Approach)
Jumlah
dan macam fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam
perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah penjualan, pembelian,
pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan risiko, standarisasi dan
grading serta pengumpulan informasi.
4.
Pendekatan manajerial (Managerial Approach)
Pendekatan
manajerial mempelajari pemasaran berdasarkan pendapat manajer serta keputusan
yang diambilnya. Di sini pemasaran ditinjau sebagai kerangka yang terdiri atas
variable-variabel yang dapat dikontrol, seperti produk perusahaan, saluran
distribusi, harga dan promosi, serta ditambah variable-variabel yang tidak
dapat dikontrol, seperti persaingan, permintaan, dan masyarakat.
5.
Pendekatan sosial (Social Approach)
Pendekatan
sosial memberikan perhatian pada kontribusi sosial dan biaya yang timbul akibat
aktivitas pemasaran, seperti efisiensi pasar, keusangan produk, ataupun
kebenaran iklan.
(Sumber
: M.Fuad 2006 Hal 131-133)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar adalah tempat pertemuan
antara penjual dan pembeli disuatu wilayah atau tempat guna untuk memuaskan
keinginan yang berkaitan dengan permintaan dan penawaran untuk melancarkan
teransaksi dengan lebih baik.Sedangkan Pemasaran adalah suatu proses sosial
manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain.
Konsep
inti dalam pemasaran yaitu: kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar,
Pemasaran dan pemasar.
Manajemen
pemasaran merupakan suatu analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalaian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun
, dan mempertahakan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
Unsur-unsur
yang membentuk Bauran pemasaran (marketing
mix) adalah Produk,Price ,Place dan Promotion.
Daftar
Pustaka
Baladina,Nur.
2010.Modul Perkuliahan : Teori Pemasaran,
Aspek Pasar dan Strategi Pemasaran Pada Perusahaan Agribisnis. Malang :
Universitas Brawijaya.
Kotler,
Philips .1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan)
Jilid II, ,Jakarta : Erlangga
M.Fuad,2006,Pengantar Bisnis, Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Nuridja
, Made. 2011 .Modul Pengembangan
Kewirausahaan Universitas Pendidikan Ganesha.Singaraja : Universitas
Pendidikan ganesha.
Swastha,Basu..2002.
Azas-azas Marketing. Yogyakarta :
Liberty Yogyakarta
Sukirno,Sadono.2011.Pengantar Bisnis .Jakarta : Kencana